Sudah beberapa kali termasuk kemarin saya tidak bisa menemani istri tercinta dan si kecil menjalani periodic check-up ke dokter kandungan. Jikalau-pun sekarang jarak kami tidak terpisah ribuan kilometer insya Allah saya akan selalu menemani kemanapun dan dimanapun diperlukan. Ayah mana yang tidak ingin selalu dekat dengan buah hatinya, suami mana yang tidak ingin selalu dekat dengan separuh hatinya.
Alhamdulillah, kabar bahwa si kecil sudah berkembang cukup pesat dengan perkiraan berat badan berkisar pada angka 1.6 kg tidak hentinya membuat hati ini berbunga. Berbagai macam asupan makanan bergizi dan suplemen gizi yang cukup masif diberikan pada bunda-nya sepertinya memberikan hasil yang positif. Kemarin malam tersiar kabar bahwa dokter memberikan testimoni yang cukup baik terkait dengan kondisi kesehatan si kecil di dalam perut bunda-nya termasuk betapa aktifnya si kecil di dalam sana, Subhanallah.
Tulisan ini dibuat dengan diiringi alunan takbir yang berkumandang dengan indahnya di Musholla sebelah dan juga di laptop tercinta. Sudah dua kali lebaran kurban saya lalui di perantauan. Tahun kemarin dilalui dengan sholat Ied bersama kawan sekantor di pulau Batam, dan tahun ini entah bakal dilalui dengan siapa, namun lokasinya sudah jelas yaitu di wilayah Tanjung Karang, Bandar Lampung. Sayang sekali, hingga saat ini belum sekalipun sempat merayakan Idul Adha dengan istri tercinta dan si kecil.
Tak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini malam takbiran dilalui dengan kontak senjata dengan keluarga yang berada sekitar 1000km dari tempat saya berada. Senjata yang saya maksud di sini adalah sepasang telepon selular merk Sony Ericsson yang entah bagaimana caranya sudah menjadi semacam communication mark di dalam keluarga saya. Bayangkan saja, saya, istri, orang tua, bahkan mertua pun memakai telepon selular dengan vendor yang sama, meskipun telepon selular sekunder pakai vendor lain. Selain itu juga masih ada modem yang setia me-relai jaringan internet untuk berkomunikasi dengan istri di Jawa. Bukan bermaksud promosi lho ya.
Second quarter of 2011 was the time for Motorola, Samsung, and Sony Ericsson to announce and launch their brand new concept for tough and sporty smartphone. The tough smartphone concepts made for active adventurers and anybody with rough, outdoor, or urban activities. Flick it, kick it, throw it, wet it, even drag, and drop it, tough smartphone shall survive and goes wherever you go.
Based on the concept, tough smartphone shall be durable, sporty, but still fashionable. The physical strength advantage of these smartphones shall be supported by user friendly operating system. For these days, I believe that android will be the one that gives us the best and reliable operating system.
The muscle of these smartphones are proved by the IP67 standard certification. These smartphones are supposed to withstand water immersion in up to a meter for as long as half an hour. It's also dust-proof and shock-resistant, which is means it's all we need to go to somewhere that we can push our self to the limit.
Sedikit renungan tentang sebuah kepulauan dengan lebih dari 17000 pulau di dalamnya. Dimana perbedaan dan keberagaman adalah anugerah terbesar di dalamnya. Tanah airku, sebuah kepulauan di pasifik barat.