Flight Garuda
Indonesia GA-303 yang melayani rute Surabaya (SUB) - Jakarta (CGK) pada
tanggal 2 September 2011 telah mengukirkan sebuah pengalaman yang luar biasa
berharga bagi saya. Pada kesempatan itulah untuk kali pertama saya bersama
istri tercinta dan si kecil di dalam kandungan bundanya melakukan perjalanan
udara, khususnya dengan Garuda
Indonesia. Sebelumnya belum pernah kami berada pada satu flight yang
sama, pada flight kali ini pula istri tercinta dan si kecil
pertama kali melakukan perjalanan udara.
Kami berangkat dari Leces - Probolinggo sekitar
pukul 00.30 WIB dan Alhamdulillah 3,5 jam kemudian kami telah tiba
di lobi departure terminal internasional Juanda International
Airport. Tanpa pikir panjang kami pun langsung check-in, kebetulan
pukul 04.00 WIB pintu masuk lobi check-in sudah dibuka. Tak
lama kami menunggu di dalam dan proses check-in pun selesai 10
menit kemudian. Hari ini kami mengejar pesawat pertama yang berangkat pukul 06.00
WIB, itulah mengapa pagi buta begini kami sudah harus ada di Juanda International
Airport.
Check-in process has done dan ticket untuk boarding pun
sudah di tangan, langsung lah kami menuju Mushalla untuk
menunaikan shalat Shubuh. Nantinya kami berangkat melalui Gate
8 yang memang sudah menjadi Gate langganan Garuda
Indonesia di Juanda International
Airport, karena itulah kami menunaikan shalat di Mushalla yang
lokasinya paling dekat dengan Gate 8. Salah satu lokasi yang paling
saya sukai di tiap bandara ada adanya Mushalla yang bersih dan
terawat, Alhamdulillah di Juanda International
Airport ini pihak PT. Angkasa Pura I
(Persero) merawat tempat ibadah ini dengan baik.
Pic 1. Modal terbang
bersama flight GA-303, 2 tiket economy class Garuda Indonesia yang dipesan sekitar
sebulan sebelum keberangkatan (click to enlarge)
Selesai beribadah kami pun meluangkan waktu untuk menunggu
panggilan boarding sambil duduk santai, ngemil, dan ngobrol di
luar waiting room Gate 8. Sekitar pukul 05.10 WIB calon penumpang flight Garuda Indonesia GA-303 mulai diperkenankan untuk
masuk ke waiting room Gate 8. Sekitar 10 menit sebelumnya panggilan
serupa telah dialamatkan pada calon penumpang flight Garuda Citilink GA-010 di Gate 7.
Pic 2. Foto dispenser air mineral
dgn background istri tercinta di waiting
room Gate 8 Juanda International Airport (click
to enlarge)
Untuk membunuh kebosanan di dalam waiting room kami
mengambil tempat duduk yang paling dekat dengan jendela luar. Saat itu terlihat
ada 3 pesawat terparkir di depan kami dan salah satunya adalah B737-3U3 PK-GGN yang merupakan pesawat kedua
milik Garuda
Citilink yang pernah saya temui telah menggunakan livery baru Garuda Citilink.
Dua pesawat yang lain adalah B737-86N PK-GFI dan Insya Allah kalau tidak
salah B737-8U3 PK-GMI yang nantinya kami naiki menuju ke
Jakarta pada flight GA-303.
Pic 3. Sambil menunggu waktu boarding,
iseng mengabadikan proses feeding "isi dapur" ke PK-GFI yang lagi
nyantol di "belalai" Gate 7 Juanda
International Airport (click to enlarge)
Sekitar pukul 05.30 WIB kami mulai dipanggil untuk boarding ke
pesawat melalui Gate 8. Awalnya saya pikir kami bakal naik PK-GFI yang dari tadi sudah terlihat cukup
"sibuk" dipersiapkan, ternyata PK-GMI yang waktu itu akhirnya kami
tumpangi. Alhamdulillah, pada flight kali ini kami tidak
mengalami delay, bahkan sekitar pukul 06.00 WIB tepat pesawat lepas
landas dengan sempurna.
Pic 4. Garuda Citilink PK-GGN berada diantara PK-GMI yang kami naiki dan PK-GFI di sebelah kirinya (click to enlarge)
Pic 5. Giliran istri tercinta dijadikan
korban candid, she was sat on seat 16A, posisi left
wing tepat di belakang emergency exit row (click to enlarge)
Segala proses persiapan penerbangan dan pelayanan selama
penerbangan di dalam kabin benar-benar memuaskan. Terlihat sekali perbedaan
pelayanan full service Garuda
Indonesia dan maskapai LCC yang
menjamur di Indonesia tercinta
ini. Dalam hati ini berharap, semoga saja ke depan maskapai di Indonesia tidak
berhenti untuk selalu berkembang dalam hal kualitas pelayanan baik ketika
terbang maupun di darat.
Tidak bisa dipungkiri bahwa pelayanan awak kabin yang kadang rude atau
acuh masih menjadi pemandangan umum dalam dunia penerbangan sipil di Indonesia.
Sebenarnya juga bukan suatu hal yang salah apabila penumpang mengharapkan
sikap kindness dan perhatian dari awak kabin dalam suatu
penerbangan. Hendaknya tidaklah perlu penumpang naik maskapai full
service hanya untuk mencari pelayanan yang ramah dan flight yang
tepat waktu. Ndak sesuai pakem namanya kalau full service dan low
cost dibedakan dari paramater keramahan awak kabin dan delay seperti
itu, harusnya itu menjadi standar semua maskpai entah itu LCC atau
bukan. Tapi anehnya, ya beginilah yang terjadi di Indonesia.
Semoga ke depan pelayanan full sevice Garuda Indonesia dan low
cost Garuda
Citilink mampu menjadi contoh dan cambuk bagi maskapai lain
untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan baik itu di dalam kabin maupun
ketika masih di darat. Bravo Garuda Indonesia, Bravo Indonesia,
Good Luck!!
Trip Photos
Pic 6. Beautiful scenery di
sekitar langit Jawa Barat, foto diambil sekitar 15 menit sebelum
mendarat di Soekarno Hatta International
Airport (click to enlarge)
Pic 7. Masih
pada scenery yang sama, istri tercinta lagi asik liatin spoiler yang mulai di-deploy, berharap keliatan ada vortex (click to
enlarge)
Pic 8. Finally, sekitar pukul
07.00 WIB PK-GMI telah
mendarat dengan sukses di Soekarno Hatta International Airport,
terlihat background Terminal 3 di kejauhan (click to enlarge)
Pic 9. Dapet candid lagi,
istri lagi asik liat kandang Batavia Air di
terminal 1C di sisi kiri dan hangar Garuda Maintenance Facility di sisi kanan (click
to enlarge)
Pic 10. Oia, ini snacks yang
kami dapat dari Garuda Indonesia, tidak seberapa bila dibandingkan dengan pelayanan dan kepuasan
yang diperoleh dari terbang bersama mereka, Thank you very much Garuda Indonesia (click to
enlarge)
No comments:
Post a Comment